PELANTIKAN PH UKM IKLIM

Selamat kepada segenap Pengurus Harian Unit Kegiatan Mahasiswa - Ikatan Karya Ilmiah Mahasiswa (UKM IKLIM) yang sudah terpilih. Semoga program - program yang direncanakan bisa berjalan lancar dan sukses terlaksana.

KETUA UKM IKLIM

Reorganisasi telah dilaksanakan. Maryati, Ketua Umum terpilih untuk periode selanjutnya dalam kata sambutan pelantikan menyampaikan bahwa fokus organisasi kedepannya adalah kegiatan penelitian, penalaran dan pengabdian pada masyarakat.

TEMU UKM PENELITIAN

UKM IKLIM sebagai koordinator wilayah Karesidenan Kediri, serta Zona Jombang - Pacitan siap melaksanakan kegiatan konsultasi, joint venture, serta kegiatan ekstra kampus lainnya untuk membentuk mahasiswa kritis, kreatif dan mampu berkontribusi di tengah perubahan masyarakat.

KANTOR SEKRETARIAT UKM IKLIM

Kantor Sekretariat UKM Ikatan Karya Ilmiah Mahasiswa (IKLIM) bertempat di gedung A kampus utama STKIP PGRI Tulungagung. No. 7 Jalan Mayor Sujadi Timur, Plosokandang, Tulungagung 66291.

FORDIMAPELAR JATIM

Universitas Madura (Unira) menjadi tuan rumah pelaksanaan Forum Diskusi Mahasiswa Penelitian dan Penalaran (Fordimapelar) se-Jawa Timur. Acara tersebut merupakan agenda tahunan yang rutin dilaksanakan dengan kerjasama Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) penelitian dan penalaran dari kampus - kampus yang aktif dalam kegiatan ilmiah.

TEMU UKM PENELITIAN DAN PENALARAN

Anggota UKM IKLIM Tulungagung bersama mahasiswa dari berbagai Organisasi Mahasiswa perwakilan kampus se-Jawa Timur dalam acara Temu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Penelitian dan Penalaran yang dilaksanakan di Kota Surabaya.

PROGRAM KERJA DAN OUT REACH PROGRAM

Tidak berhenti pada Karya Tulis Ilmiah. UKM IKLIM juga berdedikasi dan turut turun langsung ke lapangan untuk melaksanakan Out Reach program, ke daerah yang umumnya belum terjangkau oleh pembangunan teknologi informasi komunikasi.

Tulungagung - The Beauty of Nature

Senin, 09 Juni 2014

Musyawarah Wilayah di Universitas Kanjuruhan Malang 2014


(Tulungagung, 1 Juni 2014) Kini tantangan masa depan yang harus dihadapi oleh bangsa kita semakin banyak. Setelah reformasi terjadi berbagai tantangan baru seperti globalisasi informasi, keberagaman ideologi, neokolonialisme, politik pencitraan, generasi muda milenium, serta krisis sosial dan ekonomi yang mengglobal. Untuk menjawab semua tantangan tersebut Perguruan Tinggi yang merupakan irisan dari pemerintah, masyarakat sipil, dan masyarakat ekonomi memiliki peran yang sangat esensial. Mahasiswalah yang menjadi titik tumpu agar Indonesia dapat bertransformasi menjadi Indonesia yang mandiri dengan membentuk masyarakat yang kreatif dan inovatif.

Pemerintah membutuhkan generasi-generasi yang mampu  menghadapi segala tantangan yang akan terjadi khususnya dalam dunia pendidikan. Sebagai generasi muda yang memiliki semangat dan intelektualitas yang tinggi wajib hukumnya kita berpartisipasi dalam perwujudan pendidikan yang lebih baik dan berkualitas. Sebagai sarjana kependidikan perlu adanya bekal secara akademis dan non akademis untuk menghadapi persainagan profesi keguruan. Informasi mengenai PPG di wilayah II Indonesia juga belum mencapai keseluruhan sehingga dibutuhkan informasi secara jelas dan pasti mengenai hal tersebut. Berdasarkan hal tersebut perlu adanya wadah untuk memberikan informasi dan diskusi untuk meluruskan hala-hal yang belum dipahami. Atas dasar itulah SENAT-FKIP Universitas Kanjuruhan Malang menggagas acara Musyawarah Wilayah Ikatan Mahasiswa Keguruan dan Pendidikan Seluruh Indonesia (IMAKIPSI) dan Seminar Pendidikan Nasional.

Sekali lagi, STKIP PGRI Tulungagung berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan Ikatan Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IMAKIPSI). Pada kesempatan ini, kegiatan berupa Musyawarah Wilayah Jawa ke – III bertempat di Universitas Kanjuruhan Malang, yang diselenggarakan 19 – 21 Mei 2014. Muswil (Musyawarah wilayah ) merupakan  salah-satu  kegiatan  yang tepat  dalam upaya  pengembangan  dan  penambahan  formulasi baru  bagi  para  individu  untuk dikembangkan  dalam  organisasi masing-masing.  Dalam  kegiatan  tersebut  terdapat  saling tukar menukar informasi  dan  pengalaman-pengalaman  antar  individu dan di dalam organisasi masing-masing kampus serta menjalin silaturahmi.  Dimana dari  kegiatan  saling tukar-menukar  pengalaman  tersebut  akan terjadi hubungan yang sinergi.

Walau pada akhirnya, sesibuk apapun mahasiswa, turun kejalan, turun ke rakyat dengan aksi sosialnya, sebanyak apapun agenda aktivitasnya jangan sampai membuat mahasiswa itu lupa bahwa adalah insan akademik. Mahasiswa dengan segala aktivitasnya harus tetap menjaga kuliahnya. Setiap orang tua pasti ingin anaknya selesai kuliah dan menjadi orang yang berhasil. Maka sebagai seorang anak berusahalah semaksimal mungkin untuk dapat mewujudkan keinginan itu, untuk mengukir masa depan yang cerah.

Minggu, 04 Mei 2014

LMMT ke - VIII STKIP PGRI Tulungagung : Memupuk Benih - Benih Teladan Kepemimpinan (The Leadership)


(Tulungagung, 30 April 2014) Mahasiswa yang selama ini dikenal sebagai agen perubahan pada dasarnya menjadi calon pemimpin (The Future Leader) bangsa. Sebagai seorang the future leader, mahasiswa di tuntut untuk mengembangkan diri dan memupuk benih - benih teladan kepemimpinan (The Leadership) di dalam dirinya. Dalam dinamika kehidupan kemahasiswaan saat ini, wacana kepemimpinan menjadi sebuah topik yang tidak lepas dari perbincangan dan diskusi-diskusi dalam berbagai seminar. Sebagai akademisi, mahasiswa hendaknya lebih kritis dalam mengahadapi isu The Future Challenge. Akan tetapi, yang menjadi persoalan dalam kenyataan sehari-hari, mencari seorang mahasiswa yang memiliki teladan kepemimpinan menjadi suatu hal yang sangat sulit. Inilah yang kita sebut sebagai “crisis of leadership”. Mahasiswa yang notabene adalah calon pemimpin masa depan harus memampu mengembangkan diri dan memupuk teladan kepemimpinan di dalam dirinya.

Sebagai solusi yang efektif menghadapi “crisis of leadership”, pada Tanggal 26 – 27 April 2014, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP PGRI Tulungagung melaksanakan kegiatan Leadership Motivation and Management Training (LMMT) ke – VIII sebagai salah satu bagian pilar perubahan Indonesia di masa mendatang. Kegiatan ini memiliki maksud menanamkan dan mengembangkan jiwa dan semangat kepemimpinan bagi mahasiswa. Sementara, tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kualitas kepemimpinan mahasiswa dalam rangka mengambil alih estafet kepemimpinan dalam berbagai sektor di masa depan dan memfasilitasi peningkatan dan pengembangan kepemimpinan pemuda pada organisasi kemahasiswaan.

Kegiatan yang berlangsung di Auditorium dan di lingkungan kampus STKIP PGRI Tulungagung ini dikemas secara padat, interaktif dan menyenangkan. Secara esensi, materi yang dibahas oleh berbagai narasumber seputar keorganisasian, kepemimpinan, kesekretariatan, manajemen organisasi kemahasiswaan serta regenerasi organisasi. Akan tetapi, kegiatan juga diiringi dengan permainan simulasi, out bond sekaligus “Jalan Sehat” di sekitar lingkungan kampus STKIP PGRI Tulungagung.

Dengan mengikuti LMMT VII, mahasiswa dalam suatu organisasi akan memahami secara komprehensif beberapa unsur yakni visi-misi, tujuan dan program kerja, struktur organisasi, kode etik organisasi, hubungan antarlini organisasi, individu-individu, kepemimpinan, dan dinamika organisasi. Sehingga mahasiswa mengerti indikator keberhasilan organisasi mencapai tujuan organisasi sangat tergantung kepada pemimpin dan orang-orang yang berada di sekitar pemimpin. Seorang pemimpin yang sukses apabila ia mampu menggerakkan sejumlah orang dalam mencapai tujuan organisasi.

Jadi, bisa disimpulakan tentang bagaimana pentingnya mahasiswa untuk aktif dalam organisasi kemahasiswaan dan belajar mendai pemimpin. Semoga dengan kegiatan LMMT ke – VIII bisa membentuk mahasiswa yang berjiwa kepemimpinan. Kedepannya, mahasiswa harus memiliki kemauan dan niatan yang kuat untuk menjadikan dirinya berkarakter. Faktor terberat yang dihadapi mahasiswa adalah dirinya sendiri, apakah ia mampu mengatasi kendala-kendala yang menjadi hambatan untuk menjadi mahasiswa yang berjiwa kepemimpinan atau malah sebaliknya. Dukungan dari luar tentu sangat berperan dalam upaya membangun karakter  kepemimpinan seorang mahasiswa. Lingkungan yang kondusif tentu sangat membantu untuk mewujudkan upaya membangun karakter mahasiswa tersebut.

Sabtu, 22 Maret 2014

Mahasiswa Siap Jadi Pemilih Cerdas pada Pemilu 2014


(Tulungagung, 22 Maret 2014) Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 sudah di depan mata. Pada 9 April 2014 nanti rakyat Indonesia akan kembali menjalankan pesta demokrasi untuk memilih para pemimpin terbaik yang akan mewakili mereka di kursi-kursi pemerintahan. Salah satu elemen masyarakat yang berpengaruh besar dalam Pemilu 2014 adalah para pemuda Indonesia. Hal ini dikarenakan pada Pemilu keempat di era reformasi ini, jumlah pemilih muda mencapai angka 53 juta jiwa, yang artinya 28% dari total pemilih pada Pemilu 2014 adalah pemuda Indonesia. Untuk ikut serta dalam sistem demokrasi yang sehat, cerdas dan dinamis, tentu saja para pemuda Indonesia membutuhkan sebuah mekanisme pencerdasan yang sistematis, sehingga angka pemuda yang tidak memilih dapat dikurangi dengan efektif dan efisien.

Disinilah arti pentingnya mahasiswa dalam dunia perpolitikan, dimana posisi mereka harusnya lebih bebas nilai dan kecendrungan mahasiswa yang memiliki idealisme yang kuat tak mudah terombang ambing. Dalam organisasi kampus seperti Ormawa (BEM, HIMA, UKM dsb) biasanya dicetak para mahasiswa yang berorientasi pada kepentingan orang banyak bukan pada kepentingan dirinya sendiri. Dan dari sinilah tercipta insan yang memiliki idealisme tinggi dalam membela kepentingan publik. Itulah sebabnya mahasiswa harus kritis dalam melihat situasi kondisi yang terjadi dalam masyarakat.

Pada Pemilu 2014, pemuda Indonesia harus tetap menjaga sikap netralnya, tapi bukan berarti menjadi warga negara yang apatis dan tidak peduli terhadap nasib negaranya sendiri. Selain dari meminimalisir berbagai bentuk pelanggaran oleh peserta Pemilu 2014, Bawaslu berpendapat keterlibatan  mahasiswa dapat meningkatkan angka partisipasi pemilih. Sebab kurangnya sosialisasi, pemahaman dan keterlibatan pelajar dan mahasiswa baik secara langsung atau tidak langsung merupakan satu diantara banyak faktor penyebab menurunnya tingkat partisipasi pemilih secara keseluruhan.

Selasa, 14 Januari 2014

PKM (Peningkatan Kreativitas Mahasiswa) di Kampus STKIP PGRI Tulungagung

(Tulungagung, 14 Januari 2014) Saat ini sedang gencar-gencarnya pelatihan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan pengajuan proposal PKM dikalangan mahasiswa seluruh Perguruan Tinggi, begitu pula di kampus STKIP PGRI Tulungagung. Ini sebenarnya adalah suatu hal yang baik untuk mengembangkan kreativitas mahasiswa untuk berkarya. Suatu gebrakan yang sangat perlu untuk terus diadakan dan dicanangkan. Fungsi PKM bagi mahasiswa sangatlah banyak. Daya pikir mahasiswa menjadi lebih luas dan kompleks, menambah wawasan dengan membaca dan meneliti, meningkatkan kemandirian dan kedisiplinan dalam berfikir dan hidup serta dapat mengembangkan karya mahasiswa yang dulunya tak ada yang dibanggakan dan sekarang ada yang bisa dibanggakan dengan PKM meskipun belum lolos PIMNAS, yakni kebanggaan untuk berkarya.


Berikut ini adalah tiga rekomendasi untuk mengembangkan kreativitas bagi mahasiswa, sehingga kedepannya bisa menjadi akademisi yang selalu menciptakan inovasi baru. Berikut adalah rekomendasi - rekomendasi tersebut : Pertama, jangan biarkan kritik menghalangi kreativitas anda. Kritik dapat anda gunakan sebagai masukan untuk memperbaiki ide atau mengganti satu ide dengan ide yang lain, tapi jangan pernah menganggap kritik sebagai larangan untuk mengumpulkan atau mengungkapkan ide anda. Criticism should make you more creative, not less. Kedua, hadapi ketakutan anda untuk gagal. Orang-orang kreatif adalah mereka yang gagal ratusan kali. Tapi mereka mengambil pelajaran dari kegagalan itu sebagai peluang untuk mencoba lagi dengan cara yang berbeda dan mungkin lebih baik. Bahkan menurut Epstein, kegagalanlah yang secara langsung menyebabkan kita menjadi kreatif. Ketiga, jangan ngoyo. Istirahatlah untuk menemukan kembali kreativitas anda. Banyak karya dan penemuan besar tidak dihasilkan dari begadang berhari-hari, tapi dari mimpi (literally!) dan keadaan setengah tidur. Kerja keras dan ketekunan memang penting, tapi jadi sedikit juga gunanya ketika otak dan mata anda sudah sulit diajak berkompromi. Dari ketujuh pedoman esensial yang dijelaskan di atas, dapat kita lihat bahwa meningkatkan kreativitas bukanlah sesuatu yang sulit atau mahal untuk dilakukan. Sebagian di antara contoh konkrit yang saya ajukanpun tidak membutuhkan waktu khusus dan dapat anda lakukan di sela-sela rutinitas keseharian anda. Jadi tunggu apa lagi? Ayo, ajak mahasiswa – mahasiswa Indonesia ikut melakukannya agar anda lebih temotivasi!

Profil Kampus

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Tulungagung sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), lahir dengan embrio IKIP Sarmidi Mangunsarkoro pada tahun 1969. Selanjutnya menjadi IKIP PGRI Jawa Timur di Tulungagung. Dalam perkembangannya berdasarkan usulan YPLP-PT PGRI menjadi STKIP PGRI Tulungagung dengan Status Terdaftar dengan SK Mendikbud Nomor : 070/0/1985, tanggal 18 Februari 1985. Berkedudukan di Kabupaten Tulungagung dengan alamat Jalan Mayor Sujadi Timur No. 7 Plosokandang.

Pembinaan Kemahasiswaan dan Alumni

Peningkatan daya penalaran mahasiswa meliputi : penelitian oleh UKM IKLIM Tulungagung, kelompok - kelompok mahasiswa Program Studi, memadukan kuliah kerja dengan penelitian institusional di Program Studi, objek penelitian dalam dan di luar kampus, tiap Program Studi diberikan kesempatan melakukan penelitian dengan kelompok yang berbeda, topik penelitian harus mempunyai relevansi dengan Program Studi dan harus tetap berkaitan dengan masalah pendidikan serta sesuai dengan objek penelitian.

Seminar Akademik

Seminar/ Simposium/ diskusi/ lokakarya/ penataran mahasiswa oleh UKM IKLIM Tulungagung dengan tiap Program Studi diberikan kesempatan melaksanakan kegiatan yang mempunyai relevansi dengan Program Studi dan harus tetap berkaitan dengan masalah pendidikan. Kegiatan lain yang bersifat eksternal, dilaksanakan oleh UKM IKLIM Tulungagung bekerjasama dengan instansi lain.