PELANTIKAN PH UKM IKLIM

Selamat kepada segenap Pengurus Harian Unit Kegiatan Mahasiswa - Ikatan Karya Ilmiah Mahasiswa (UKM IKLIM) yang sudah terpilih. Semoga program - program yang direncanakan bisa berjalan lancar dan sukses terlaksana.

KETUA UKM IKLIM

Reorganisasi telah dilaksanakan. Maryati, Ketua Umum terpilih untuk periode selanjutnya dalam kata sambutan pelantikan menyampaikan bahwa fokus organisasi kedepannya adalah kegiatan penelitian, penalaran dan pengabdian pada masyarakat.

TEMU UKM PENELITIAN

UKM IKLIM sebagai koordinator wilayah Karesidenan Kediri, serta Zona Jombang - Pacitan siap melaksanakan kegiatan konsultasi, joint venture, serta kegiatan ekstra kampus lainnya untuk membentuk mahasiswa kritis, kreatif dan mampu berkontribusi di tengah perubahan masyarakat.

KANTOR SEKRETARIAT UKM IKLIM

Kantor Sekretariat UKM Ikatan Karya Ilmiah Mahasiswa (IKLIM) bertempat di gedung A kampus utama STKIP PGRI Tulungagung. No. 7 Jalan Mayor Sujadi Timur, Plosokandang, Tulungagung 66291.

FORDIMAPELAR JATIM

Universitas Madura (Unira) menjadi tuan rumah pelaksanaan Forum Diskusi Mahasiswa Penelitian dan Penalaran (Fordimapelar) se-Jawa Timur. Acara tersebut merupakan agenda tahunan yang rutin dilaksanakan dengan kerjasama Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) penelitian dan penalaran dari kampus - kampus yang aktif dalam kegiatan ilmiah.

TEMU UKM PENELITIAN DAN PENALARAN

Anggota UKM IKLIM Tulungagung bersama mahasiswa dari berbagai Organisasi Mahasiswa perwakilan kampus se-Jawa Timur dalam acara Temu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Penelitian dan Penalaran yang dilaksanakan di Kota Surabaya.

PROGRAM KERJA DAN OUT REACH PROGRAM

Tidak berhenti pada Karya Tulis Ilmiah. UKM IKLIM juga berdedikasi dan turut turun langsung ke lapangan untuk melaksanakan Out Reach program, ke daerah yang umumnya belum terjangkau oleh pembangunan teknologi informasi komunikasi.

Tulungagung - The Beauty of Nature

Minggu, 23 September 2012

Raih Doktor Berkat Politik Bakul Gethuk


Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk kali pertama menggelar ujian terbuka doktor program S-3 Ilmu Sosial Politik. Doktor perdana yang ujian kemarin (18/2),adalah Sunjoto, dosen Yayasan STKIP PGRI Tulungagung yang juga mantan anggota DPRD Kabupaten Tulungagung periode 1992-1999. Sunjoto meraih gelar doktor dalam usia 69 tahun. Selaku promotor adalah Prof dr M.Mas’ud Said. Izin penyelenggaraan program doktor di UMM dikeluarkan dikti pada 2007 lalu. Sunjoto dinyatakan sebagai mahasiswa pada 2008. Dia menempuh studi 3,5 tahun dan membutuhkan waktu penelitian 1,5 tahun. ”Ini ujian desertasi doktor perdana di UMM.Kami berharap ke depan akan muncul doktor doktor lain lulusan UMM,” harap Rektor UMM,Prof Dr Muhadjir Effendy.

Sunjoto mengangkat desertasi berjudul Komunikasi Politik antara Calon Legislatif dengan Pemilih Pemilu di Kabupaten Tulungagung 2009. Mantan guru SD di era 1965 itu ingin menyajikan fenomena sosial yang dapat memengaruhi komunikasi politik. Setelah melakukan penelitian, Sunjoto menemukan bahwa praktik politik uang paling berpengaruh pada pemilihan umum (pemilu) 2009. Sunjoto menyebut praktik politik uang yang dominan tersebut sebagai komunikasi politik model bakul gethuk (penjual gethuk). Istilah bakul gethuk digunakan untuk menyebut seorang atau kelompok broker suara. Para bakul gethuk tersebut ada di antara caleg (calon legislatif),pemilih, tim sukses, dan partai politik. Para bakul gethuk itu akan memberikan irisan gethuk (suara,pemilih) sesuai dengan uang yang dibayarkan. Meski begitu, sistem bakul gethuk ini menuntut pengalaman si caleg. Sebab esensinya, walaupun telah membeli gethuk, namun belum tentu mendapatkan barang (suara).(yos/nen)


Kamis, 20 September 2012

Evolusi Paradigma Mahasiswa


Dalam realitas kehidupan, arus globalisasi dan modernisasi tidak dapat terelakkan di berbagai aspek kehidupan, mahasiswa dalam konteks ini seharusnya mampu memposisikan dengan mempersiapkan diri yang ditujukan dalam upaya menjawab tantangan jaman. Akan tetapi mahasiswa dalam konteks kekinian, dihadapkan pada suatu kondisi yang tidak lagi bertumpu pada nilai-nilai luhur pendidikan atau (three dharama perguruan tinggi).  Mahasiswa sekamin liar terhadap apa yang terjadi dengan kondisi sekitarnya, apatis, kira-kira begitu. Orientasi pendidikan hanyalah untuk medapatkan posisi strategis dalam dimensi masyarakat atau birokrasi, tanpa memperdulikan aspek-aspek yang tentunya harus dipenuhi selayaknya insan yang sedang menuntut ilmu. Usaha untuk mengisi kemerdekaan dengan mencerdaskan setiap anak bangsapun, bukan hal yang urgen lagi dalam konteks kekinian, negara sepertinya sudah lepastangan dan tak mampu memberi alternatif terhadap kondisi tersebut, terlebih terhadap mahasiswa yang mengalami disorientasi dalam hidupnya. Pandangan hidup yang hanya memandang bahwa kampus adalah media atau wahana untuk mendapatkan gelar tanpa di tunjang dengan kemampuan yang melekat pada diri setiap mahasiswa merupakan hal yang terjadi dewasa ini.  Bagaimana mungkin pendidkan akan berjalan selakyaknya pendidikan yang ideal, sedangkan paradigma yang dibangunkan dalam setiap pribadi mahasiswa adalah aktif (absensi), cepat lulus, tanpa dibekali dengan skill yang tepat, sedangkan mahasiswa yang “diusir” dari kampus dalam artian di intervensi agar cepat lulus tanpa ada jaminan terhadap apa yang digelutinya. Karena itu kemudian dibangunlah paradigma baru bahwa mahasiswa harus melihat aspek lain yaitu enterprenersip. Padahal enterprenersip atau wira-usaha tanpa kuliahpun bisa dilakukan, memang ada perbedaan ketika seseorang itu kuliah dan tidak kuliah tetapi tidak jauh berbeda. Kondisi tersebut diperparah dengan orientasi mahasiswa yang hanya berpegangan dalam prinsip hidup “hidup ideal”. Maksudnya adalah, bahwa kuliah tiga setengah tahun atau maksimal empat tahun, kemudian lulus dan menjadi PNS, nikah, memiliki buah hati, dan mati. Inilah paradigma sebagian besar kalangan mahasiswa ke kinian. Bukankah masa depan bangsa dapat dilihat dari kondisi pemuda saat ini. Dengan demikian pemuda atau mahasiswa memiliki peran strategis, karena itu memhamai karakteristik dan dinamika pemuda atau mahasiswa menjadi penting. Dengan begitu maka kita akan mampu mengoptimalisasikan potensi dan peran strategis mahasiswa serta melindunginya dari potensi-potensi yang akan meruskannya.  Tapi apakah masih relevan ketika pemuda adalah pemegang estafet kepemimpinan bangsa dan yang akan membawa bangsa dan negara ini ke arah lebih baik, ataukah mahasiswa atau pemuda adalah sumber permasalahan yang dapat menghambat kemajuan bangsa, karena sikap, nilai dan pandangan hidupnya tersebut?.


Di kalangan mahasiswa bahwa kampus atau dunia mahasiswa (pemuda yang dianggap sudah mulai matang dalam tahapan intelektualnya) yang sebagian besar sudah mengalami disorientasi paradigma yaitu hanya memahami dari segi formalitas atau simbol-simbol yang digunakan dalam akitifasnya saja, bukan hakekat dari pendidikan yang dienyam dalam dunia kampus tersebut.  Sehingga outputnya-pun akan berbeda dengan mahasiswa tempo dulu yang matang dalam gagasan dan kritis terhadap perubahan. Karena secara subyektif bisa dikatan bahwa kampus bukan melahirkan SDM yang unggul, karena tidak ada penepaan secara serius dalam dunia kampus, yang penting bayar beres, kira-kira begitu. Lantas apa yang harus dibenhai? Sistem pendidikan yang sudah tercengkram neolibkah? Atau karakter serta pemahaman mahasiswa dalam memahami hidup dan dimensi kampus yang harus dirubah?


Sebagai mahasiswa sudah seharusnya kita berbenah. Kita dituntut untuk menjadi pribadi yang beriman, berpengetahuan luas, serta mampu melaksanakan tugas kerja kemanusiaan. Dengan ketidak jelasan sistem pendidikan bukan berarti membuat kita semakin berleha-leha dan apatis. Keadaan yang demikian memang tidak bisa dipisahkan dari kaum kapitalis dan neolib yang juga merambah kesetiap sudut kehidupan bahkan pendidikan. Kita harus membenahi orintesasi yang mungkin benar atau juga mungkin salah, sehingga didapatkan reorientasi yang objektif atau  tepat guna menjawab tantangan jaman, bukan sifat/sikap, nilai dan pandangan hidup yang terlalu konservatif atau juga terlalu libral. Formalitas memang penting tetapi bukan satu titik penentu yang terpenting, globalisasi atau modernisasi bukan dimaknai dari fisik semata melainkan pemikiran yang lebih sistematis, karena masih banyak aspek lain yang juga belum tersentuh oleh kalangan mahasiswa dalam dimensi kekinian.

Selasa, 18 September 2012

Reorganisasi UM IKLIM Tulungagung


Dalam rangka penciptaan lingkungan pendidikan yang baik dalam kampus dan membantu program pemeliharaan persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, maka setiap organisasi idealnya harus melaksanakan penataan ulang struktur kepengurusan atau re-organisasi. Begitu juga yang dilakukan unit penelitian dan penalaran kampus, Ikatan Karya Ilmiah Mahasiswa (IKLIM), yang merupakan satu - satunya Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang fokus di penelitian dan penalaran se-Kabupaten Tulungagung. Dengan nilai tambah, yakni sisi strategis yang ditempati IKLIM sejak dua tahun terakhir, sebagai koordinator penelitian dan penalaran  untuk wilayah Karesidenan Kediri (Tulungagung, Kediri, Blitar, danTrenggalek), serta zona khusus Jombang - Pacitan.


Tahun ini IKLIM yang selama ini menjadi laboratorium bergerak kampus dalam bidang riset dan penelitian telah sukses melaksanakan re-organsasi tersebut. Dalam usianya yang relatif muda (berdiri sejak tahun 2008), para founder dan co-founder IKLIM telah meletakkan batu pijakan yang tepat untuk diteruskan oleh mahasiswa angkatan berikutnya. Dimulai dari kepemimpinan Fandi Adpen L, S.Pd tahun 2008 - 2009, sampai periode 2011 - 2012 yang dipimpin oleh Jatisepti Vilayani. Dengan fokus pada Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), dalam Musyawarah Tahunan yang dilaksanakan bulan Juni yang lalu, telah beralih tongkat estafet kepemimpinan ke tangan Edi Winarko, yang menjabat untuk periode 2012 - 2013. Setelah dipilih dan dilantik, untuk eksistensi IKLIM kedepannya diperkenalkan tiga departemen baru yang lebih efisien. Pertama, Departemen Pengembangan Oraganisasi yang menjadi "dapur" organisasi sebagai pelaksana proses administrasi. Departemen Penelitian dan Penalaran, yang memberikan konsultasi penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI), survei, pelaksana Program Hibah Bina Desa (PHBD), dan koordinasi Karya Ilmiah Remaja (KIR) Kabupaten Tulungagung, dan yang terakhir Departemen Hubungan Masyarakat.


Apakah yang dimaksud dengan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ? Bagaimana proses pelaksanaan dan benefit/ keuntungannya kepada mahasiswa ?


PKM adalah program dari DIKTI yang memberi kesempatan pada mahasiswa untuk menyusun proposal kegiatan yang berkaitan dengan berbagai kegiatan, seperti kewirausahaan, pengabdian masyarakat, penerapan teknologi, dan gagasan tertulis. Jika disetujui, pengajuan mahasiswa akan mendapatkan insentif dana antara 3 - 10 juta untuk tiap proposal. Bukan hanya itu, tiap proposal yang diterima otomatis akan maju ke PIMNAS/ Pekan Ilmiah Mahasiswa tingkat nasional untuk dilombakan dengan berbagai usulan lain dari perguruan tinggi seperti ITB, IPB, Unibraw, dan sebagainya. Karena tingkat nasional , persaingannya pun juga ketat, namun STKIP PGRI Tulungagung tetap memiliki peluang yang besar karena posisi strategisnya sebagai koordinator untuk Karesidenan Kediri, dan zona Pacitan - Jombang. 


Ayo bergabung bersama IKLIM. Jadilah mahasiswa yang kritis, dan berprestasi. Mahasiswa yang tidak hanya memiliki akademic knowledge, namun juga mumpuni dalam skill of thinking, communication skill dan management skill untuk menjawab kesenjangan antara teori yang diperoleh mahasiswa dengan realita kebutuhan di masyarakat dan munculnya tuntutan masyarakat atas mutu lulusan perguruan tinggi yang mandiri dan siap mengantisipasi arah perkembangan bangsa.

Minggu, 16 September 2012

STKIP PGRI Tulungagung Akan Menjadi Universitas


(Tulungagung, 23/7) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidukan (STKIP) PGRI Tulungagung sedang melaksanakan pengembangan struktur organisasi. Kedepannya, kampus yang berlokasi di Jalan Mayor Sujadi No. 7 tersebut akan berubah menjadi universitas, dengan nana Universitas Juana Sakti PGRI T.agung. Sekaligus menjadi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) kedua di Tulungagung yang menjadi universitas, setelah Universitas Tulungagung (UNITA). Untuk mencapai target tersebut, sejak awal tahun 2012, pihak kampus sudah melaksanakan berbagai persiapan. Mulai dari proses akreditasi program  - program studi (prodi) yang sudah ada, sampai rencana penambahan beberapa program studi yang baru.

Sekarang adalah saat yang tepat untuk menjadikan STKIP PGRI Tulungagung menjadi sebuah universitas . Permintaan dunia kerja, baik di daerah Propinsi Jawa Timur, khususnya Kabupaten Tulungagung akan tenaga profesional dari tahun ke tahun mengalami pola peningkatan yang cukup sifnifikan. Sementara, jumlah lulusan perguruan tinggi masih belum memadai karena keterbatasan daya tampung kampus maupun sedikitnya program studi yang tersedia. Kesenjangan ini hanya bisa diatasi dengan perubahan status kampus menjadi universitas yang tentunya memiliki kapasitas untuk menghasilkan lebih banyak lulusan dari bebagai disiplin ilmu. STKIP PGRI Tulungagung yang sekarang ini memiliki jumlah mahasiswa aktif lebih dari 4000 mahasiswa, menjadi perguruan tinggi dengan mahasiswa terbanyak se-Kabupaten Tulungagung sekaligus sangat potensial untuk menghasilkan lulusan - lulusan baru yang memiliki keahlian dan perilaku berkarya produktif, yang nantinya akan sangat kompeten di bidangnya masing - masing setelah lulus kuliah dan berada di tengah - tengah masyarakat.

Berbagai program studi baru akan terbentuk, karena salah satu syarat universitas harus memiliki program studi dari berbagai fakultas. Saat ini, STKIP PGRI Tulungagung hanya memiliki lima program studi dalam jurusan pendidikan atau setara dengan satu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Kelima program studi tersebut yakni Bahasa Inggris, Matematika, Ekonomi, PPkn dan Bahasa Indonesia. Drs. Supriadi, Pembantu Ketua (PK) III Bidang Kemahasiswaan menjelaskan bahwa sekurang - kurangnya akan ada dua fakultas setingkat S1 baru yang akan dibentuk, yakni fakultas teknik dan hukum. Namun, jika ada banyak permintaan dari mahasiswa baru, tidak menutup kemungkinan untuk menambah fakultas baru seperti fakultas sosial politik maupun menambah program studi dalam fakultas pendidikan yang sudah ada, serta program pasca sarjana.

"Karena memang persyaratan untuk menjadi sebuah universitas itu sangat berat," ungkap Drs. Supriadi saat bertemu dengan tim redaksi dari Ikatan Karya Ilmiah Mahasiswa (IKLIM).

"Beberapa persyaratan sudah terpenuhi, sekarang pihak kampus mulai melaksanakan persiapan, terutama terkait gedung kampus baru," penjelasan Drs. Supriadi saat berada di kantor PK 3.

Saat ini, pihak kampus sudah menyusun rencana untuk menyiapkan hal tersebut. Antara lain rencana pembangunan gedung baru. Gedung baru tersebut rencananya berada di dua lokasi yang berbeda. Memang, pihak kampus belum menentukan secara pasti, namun pihak kampus sudah melakukan survei dan menemukan dua daerah yang sesuai, yaitu di daerah Beji dan satu lagi terletak di sebelah RS Dharma medika. Jika terealisasi nantinya gedung tersebut akan berfungsi sebagai ruang kuliah yang berdampingan dengan Rumah Susun Mahasiswa (rusunawa).

 Seluruh tenaga pengajar STKIP PGRI Tulungagung juga sudah melakukan berbagai upaya peningkatan mutu. Dalam rangka tersbut, sejak setahun yang lalu banyak dosen yang melanjutkan studi ke jenjang S3/ doktoral. Karena persyaratan sebuah universitas antara lain adalah minimal satu fakultas terdiri dari dua dosen dengan gelar doktor.

"Yang pasti, perizinan dari pemerintah untuk menjadi universitas sudah didapatkan, rencana awal pada tahun akademik 2013/2014 STKIP PGRI Tulungagung sudah menjadi universitas, sekarang pemerintah menunggu perkembangan dan komitmen semua stakeholders/ pihak yang terlibat," penjelasan Drs. Supriadi menutup pertemuan dengan tim redaksi IKLIM BERKARYA.

Semoga di masa yang akan datang, dengan terealisasinya rencana ini, STKIP PGRI Tulungagung akan semakin lebih baik dalam pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi Indonesia, yakni pelaksanaan pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat.

LOMBA ESAI NASIONAL 2012 MP3 FIP UM


Presented BY MP3 (Mahasiswa Peneliti dan Penulis Produktif) SUB DIVISI PENALARAN BEM FIP UNIVERSITAS NEGERI MALANG. Penerimaan Karya esai: 1 - 13 Oktober 2012. PESERTA : Peserta merupakan Siswa SMA/MA sederajat dan Mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia. TEMA : " PEMUDA SEBAGAI DRIVER FUTURITAS BANGSA ". WAKTU DAN TEMPAT PENGUMUMAN PEMENANG : 3 orang pemenang akan diumumkan pada tanggal 29 Oktober 2012 melalui website MP3 www.mp3fip.um.ac.id dan akan dihubungi langsung oleh Panitia Lomba. Presented BY MP3 (Mahasiswa Peneliti dan Penulis Produktif) SUB DIVISI PENALARAN BEM FIP UNIVERSITAS NEGERI MALANG.

 
PENGHARGAAN DAN HADIAH :
Hanya akan diambil 3 orang pemenang dengan hadiah sebagai berikut :
Juara 1 akan mendapatkan uang tunai sebesar Rp 1000.000 dan sertifikat
Juara 2 akan mendapatkan uang tunai sebesar Rp. 750.000 dan sertifikat
Juara 3 akan mendapatkan uang tunai sebesar Rp. 500.000 dan setifikat


KETENTUAN LOMBA :
Naskah merupakan karya asli, bukan terjemahan/saduran
Esai tidak mengandung SARA dan Pornografi
Maksimal mengirimkan 2 naskah
Naskah sesuai dengan format berikut :

a. Format penulisan sesuai EYD
b. Menggunakan font Times New Roman 12 pt, spasi 1,5

c. Margin kiri 4 cm, atas 3 cm, kanan 3 cm, dan bawah 3 cm
d. Maksimal 3 lembar ukuran kertas A4
     5. Pendaftaran dibuka tanggal 24 September 2012 s/d 13 Oktober 2012
     6. Setiap peserta wajib mengisi formulir pendaftaran yang dapat didownload di website MP3 www.mp3fip.um.ac.id
     7. Setiap peserta wajib melampirkan Soft copy Kartu Pelajar/KTM; Soft copy KTP; Soft copy Esai; Soft copy bukti pembayaran ; soft copy form pendaftaran
    8. Biaya Pendaftaran :
a. Pelajar SMA/Sederajat : Rp 20.000/naskah

b. Mahasiswa : Rp 25.000/naskah
    9. Pembayaran dilakukan melalui Rekening BRI a.n. Aminatun Nasiyah no. Rek 1661-01-000210-50-1


PENGIRIMAN :
Esai dikirim Soft copy atau Hard copy :
a. Soft copy : melalui email dalam format .RAR ke mp3fipum@gmail.com dengan format pengiriman email : Nama Lengkap_Universitas/Sekolah_No.HP

b. Hard copy : ke Sekretariat MP3 Gedung D1 Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang


CP :
Afi_ 087850562458
Sisy_085646456820


info lengkap bisa sobat baca di web penyelenggara : www.mp3fip.um.ac.id

dikirimkan oleh: agung via email.
------------
Tambahan:
jika sobat info lomba tdk bisa mengakses  www.mp3fip.um.ac.id coba buka mp3fip.um.ac.id tanpa "www"
------------

NB ! Silahkan Copy paste, dengan tetap mencantumkan sumber ke blog info-lomba.com juga. Trims :-) Follow twitter kami: @infolomba_indo

Profil Kampus

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Tulungagung sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), lahir dengan embrio IKIP Sarmidi Mangunsarkoro pada tahun 1969. Selanjutnya menjadi IKIP PGRI Jawa Timur di Tulungagung. Dalam perkembangannya berdasarkan usulan YPLP-PT PGRI menjadi STKIP PGRI Tulungagung dengan Status Terdaftar dengan SK Mendikbud Nomor : 070/0/1985, tanggal 18 Februari 1985. Berkedudukan di Kabupaten Tulungagung dengan alamat Jalan Mayor Sujadi Timur No. 7 Plosokandang.

Pembinaan Kemahasiswaan dan Alumni

Peningkatan daya penalaran mahasiswa meliputi : penelitian oleh UKM IKLIM Tulungagung, kelompok - kelompok mahasiswa Program Studi, memadukan kuliah kerja dengan penelitian institusional di Program Studi, objek penelitian dalam dan di luar kampus, tiap Program Studi diberikan kesempatan melakukan penelitian dengan kelompok yang berbeda, topik penelitian harus mempunyai relevansi dengan Program Studi dan harus tetap berkaitan dengan masalah pendidikan serta sesuai dengan objek penelitian.

Seminar Akademik

Seminar/ Simposium/ diskusi/ lokakarya/ penataran mahasiswa oleh UKM IKLIM Tulungagung dengan tiap Program Studi diberikan kesempatan melaksanakan kegiatan yang mempunyai relevansi dengan Program Studi dan harus tetap berkaitan dengan masalah pendidikan. Kegiatan lain yang bersifat eksternal, dilaksanakan oleh UKM IKLIM Tulungagung bekerjasama dengan instansi lain.